Setiap diri
akan terdiam sesaat ketika merasakan sesuatu yang menghujam hati secara
mendadak. Aku mulai dengan sebuah pikiran baru untuk memulai hari ini. Semula
berjalan seperti tak ada sedikitpun coretan yang menghiasi di hari ini. Menit
ke 3 saat jiwa ku benar-benar dikembalikan terbayang kenangan yang menempel di
hati. Saat itulah pikiranku mulai bekerja dan mempengaruhi hati.
Aku tau itu ulahku sebelum aku mati. Setelah hidup semua ternyata tertinggal meski ada beberapa yang hilang entah kemana. Secara singkat rasanya pembuluh darahku menyempit yang membuat jantungku berdetak lebih cepat yang membuatku sesak. “Ini gila!!”. Aku bekerja keras mempengaruhi diriku tapi tak ada hasil. Sampai pada titik lemah aku memperingatkan diriku.
Aku tau itu ulahku sebelum aku mati. Setelah hidup semua ternyata tertinggal meski ada beberapa yang hilang entah kemana. Secara singkat rasanya pembuluh darahku menyempit yang membuat jantungku berdetak lebih cepat yang membuatku sesak. “Ini gila!!”. Aku bekerja keras mempengaruhi diriku tapi tak ada hasil. Sampai pada titik lemah aku memperingatkan diriku.
Sempat
teringat kejadian lampau yang membuat diriku terbalik. Saat itu juga aku
berusaha buang semua keinginan terhadap sarana duniawi. Aku katakan”Kamu
sungguh memalukan!, lihatlah dirimu, apa yang kau ingini bodoh?, tidakkah cukup
semua ini. Kamu kejar terus pergi”. Berkata terus diriku dan mengulang-ulangnya
sampai datang hujan di hari yang semula cerah.
Setelah
semua hampir normal ingatan itu kembali mulailah pikiran mengacaukan hati. Sama
seperti sebelumnya dan aku ulangi kejadian itu. Saat-saat itu mulai lemas
kembali semua harapanku terhadap sesuatu, terasa tak berdaya menjalani semua skenario
ini. Memang hari yang membebani sekali untuk memulainya. Sesaat aku dipaksa mendengarkan
Yang tanpa suara, tanpa bentuk, dan tanpa rupa.”Apa yang kau cari hambaKu!.....,
Apa kau cari hal lain…, masih inginkah semua ini…. Tidakkah cukup semua ini
mengecewakanmu”. “Dimana Engkau”. “Bukalah matamu Hambaku”.”Tapi aku tidak
menemukan-Mu dimana-mana”.”Meskipun itu masjid, Tanah haram, atau tempatmu
berdiam untuk yang terakhir kalinya kau tidak akan menemukan Ku jika
pengelihatanmu sekarang masih tidak bisa melihat. Aku beri tahu wahai Hambaku
dan perhatikan ini…..!!!”. Saat itu juga keakuanku hilang diterpa aliran takdir
yang tak terbendung. “Lantas semua ini
apa…!!. "Sadarkah engkau”. “Aku masih ragu….??”. Detak jantungku mulai kencang
aku tak sanggup menahan air mataku.”Aku yang beri kau makan, Aku yang membuat
kamu bernafas, Aku yang membuat kamu merasakan, Aku yang membuat kamu
mendengar, Aku yang membuat kekecewaan ini, Aku juga yang memaksa Air matamu
mengalir, Aku yang menghadirkan dia sebagai cubaan untuk mu, Aku yang
mempusakai pikiran itu, Aku yang membuat kamu merasakan semua ini, termasuk
rasa yang kau alami tapi Engkau tak mau ambil pelajaran. Aku harap kau pahami
setelah ini”. Aku buka mataku, ku pandang orang sekeliling semua kembali normal
tanpa ada daya sedikitpun.
Diposkan: (Hamzah)
kakak,kata katanya waw banget.. i very like this :)
ReplyDelete