SHARE

Wednesday, February 13, 2013

Cinta Tanpa Dusta



Sedikit ceritabagi pemirsa yang terhormat, agar kita semua mengerti dan merenungkan betapa indahnya cinta sejati itu. 

Mata indah wanita mulia itu berkaca-kaca.Air matanya menetes membasahi kedua pipi merahnya.Tubuhnya melunglai.Hatinya tersayat lara.Wajah beningnya menengadah menatap langit. Sesaat perempuna suci itu melantunkan sebuah doa. "Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku rumah disisiMu dalam sorga dan selamatkanlah aku dari firaun dan perbuatannya.Selamatkanlah pula aku dari kejahatan kaumyang zalim."
Wanita bernama Aisiah itu sendirian beriman di dalam istana megah Firaun, raja paling berkuasa saat itu.Permaisuri dari tirani penguasa dunia saat itu merawat dan menumbuh kembangkan imannya seorang diri. Ia satu-satunya penghuni istana yang beriman kepadaNya. Badai kekufuran yang melanda istana Firaun tak mampu menepikkan iman wanita agung itu. Gelombang kefasikan yang mendera penghuni istana sang tirani tak kuasa menenggelamkan cinta ratu mulia itu kepadaNya.
Perempuan suci itu memilih untuk berada dalam bahtera cintaNya yangluas tak bertepi dari pada menempati singgasana kefasikan yang sering menipu.Ia mendamba dekapan cintaNya dari pada berada dalam pelukan cinta sang raja Zalim. Sang ratu itu memlih meninggalkan istana dunia untuk menggapai rumahdi surga. Istri sholihah itumemutusakan melepas cintanya kepada penguasa yang amat kaya untuk dabat bertemu kepada Dzat Pemilik Cinta.
Aisiah binti Mushahim telah memberi nilai cinta yang benar kepada kita. Permaisuri cantik itu telah menjadi teladan dalam memandu kasih denganNya. Ratu elok itu telah menjadi model indah bagi para wanita pendamba sorga. Wanita cantik itu menjadi cahaya bagi paara wanita dalam menghamba kepadaNya. Ia menerangi jalan wanita yang merindu bertemu dengan Sang Kekasih Pemilik Cinta dalam keindaha FirdausNya.
Sungguh tepatkalu Rosullullah melukiskan kemuliaannya,"Tahukah kalian wahai sahabatku makana empat garis yang baru saja aku lukis ini?" Para sahabat mulia itu menjawab,"Hanya Allah dan rasullNya yang lebih tahu.Pamungkas semua nabi itu berkata,"Wanita-wanita penduduk surga itu yang paling utama ada empat, yaitu Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti 'Imran dan Aisiah binti Musahim istri Firaun."
Ketika ada wanita yang bahtera cintannya deagn sang belahan hati karam sebelum berlabuh, telah ada contoh indah pada diri Aisiah bagaimana cara untuk tetap bisa merapat di pelabuhan cintaNya. Saat aada wanita yang harus merawat dan menumbuh kembangkan cintanya seorang diri, ada teladan luar biasa pada diri sang Ratu. Permaisuru cantik itu telah menjadi model indah untuk mengusir badai kekufuran sehingga tak akan pernah mampu merobek iman kita kepadaNya.
Sungguh kita tak akan merugi jika menjadikan Asiah, Maryam, Khadijah, dan Fatimahsebagai model hidup kita. Mereka memang tercipta untuk menjadi pelita bagi jalan hidup kita yang mendamba kebahagiaan sorga na abadi. Cahaya sorga itu memendar dari tutur kata mereka, bukan dari para wanitapenghias layar kaca. Sinar Firdaus itu memancardari amal indah mereka, bukan dari parawanita penghias laya lebar. Karena itu jangan pernahberpaling dari mereka berempat walaupun sekejap saja.
By: Hamy Wahjunianto 

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Site Info