SHARE

Monday, February 4, 2013

Mengapa ada rasa kehilangan pada manusia?




Pada dasarnya setiap manusia diciptakan Allah dengan membawa rasa cinta terhadap sesamanya ataupun mahluk lainnya. Terusa mengapa ada merasa kehilangan pada diri manusia bahkan ada yang sangat teramat dalam sampai-sampai orang yang seperti ini tidak tau membawa kemana dirinya hidup dengan kata lain sudah kehilangan arah.memang hal kehilangan sangatlah menyesakkan dada terlebih pada orang yang dicintainya.Tetapi kita semua harus tau dan bisa menempatkan cinta dan rasa memiliki pada porsi yang pas yang sudah di tentukan oleh Si pemilik diri yaitu Allah SWT.

Selanjutnya,adapun penyebabnya karena rasa bahwa kita itu ikut memiliki segalanya juga berpengaruh contoh mudah seperti seseorang pemulung merasakan bahwa dirinya memiliki keluarga,kemudian anak, dan lainnya meskipun tidak mewah. Jadi yang perlu ditekankan disini bahwa rasa mwmiliki yang berlebihan sehingga membuat sang pemilik lupa bahwa semua itu bukan lah miliknya tetapi milik Allah SWT Tuhan smesta alam.Saya cuplikan sedikit ayat dari surat Al Fajr  ayat 27-28:
 Wahai jiwa yang tenang . Kembalilah kepada Tuhanmu dengan ridha(puas) dan diridhai.
Saya akan bahas apa yang dimaksud jiwa dan ada apa hubungannya dengan rasa kehilangan.
Satu contoh mudah yaitu seorang remaja memiliki HP kemudian HP itu dipinjamkan ke temannya setelah itu dengan niat manjahili temannya yang punya HP si teman yang pinjam pura-pura mau menjatuhkan HP yang dipinjam tadi.Sontak si pemilik HP langsung Kaget dan bilang Eeeeeiit...!!!.
Hal itu menunjukkan bahwa jiwa si pemilik HP ada di Benda HP itu tadi meskipun tidak keseluruhannya.
Permisalan lagi seperti tragedi kebakaran rumah yang membuat si pemilik rumah menangus berlebihan tak henti hentinya sampai bisa-bisa menjadi stress.hal itu dikarenakan dia telah menaruh sebagian jiwanya di rumah itu atau dalam kata lain rasa memiliki yang sangat kuat tanpa menghiraukan Sang pemilik sesungguhnya yaitu Allah itulah yang menyebabkan rasa kehilangan yang amat menyesakkan dada.


Kita bolehlah merasa kehilangan tetapi jangan sampai berlarut-larut hingga membutakan segalanya yang dimaksudkan disini termaksuk rasa memiliki sesuatu bahkan tubuh yang melekat.Oleh sebab itu saya cuplikkan dati sepotong surat al Fajr.yang berbunyi hai jiwa yang tenang jiwa yang tenang yang dimaksudkan yaitu jiwa yang tidak terikat apapun kecuali ke Sang Pencipta jika masih ada rasa atau jiwa yang melekat di sesuatu yang selain Sang Pencipta bisa dikatakan Jiwa orang tersebut belum tenang dan bila suatu saat orang ini di panggil oleh Allah maka rohnya akan menjerit kesakitan karena jiwa nya tidak benar-benar kembali ke Allah atau dengan kata lain saat terjadinya sakarotul maut jiwanya ada ditempat lain selain di sisi Allah SWT.sehingga menimbulkan rasa tidak iklas untuk meninggalkan sesuatu yang telah dia senangi yang jiwanya terlibat didalamnya.
Oleh karana itu kita sebagai umat rosululluoh sudah selayaknya untuk sering-sering bertaubat kembali kepada Allah agar taubat kita benar-benar mantap dan benar-benar kembali ke Allah SWT denga ridha dan puas.Sehingga Allah Masukkan kita kedalam surganya.Seperti firmannya dalam suta Al Fajr 29-30: 
Maka masuklah dalam golongan hamba-hambaKu.dan masuklah dalam surga Ku.
Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dan benar benar orang yang bertaubat dan merindukan bertemu Sang Pencipta.tanpa takut mati dan rasa sakit.
Semoga bermanfaat.


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Site Info